Pringsewu – Menjelang Hari Raya Idul Fitri, mantan pimpinan DPRD Kabupaten Pringsewu, Sagang Nainggolan, menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat dengan berbagi pakaian baru di beberapa pekon di Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu. Aksi sosial ini berlangsung di Pekon Kaputran, Pekon Panggung Rejo, dan Pekon Sukoharjo Satu.
Dalam kegiatan amal tersebut, Sagang Nainggolan membagikan 500 potong pakaian di Pekon Kaputran, 200 potong di Pekon Panggung Rejo, dan 300 potong di Pekon Sukoharjo Satu. Pakaian yang dibagikan terdiri dari pakaian dewasa dan anak-anak, sehingga masyarakat dapat merasakan kebahagiaan menjelang Lebaran.
Dalam keterangannya, Sagang Nainggolan mengungkapkan bahwa aksinya ini dilatarbelakangi oleh keprihatinannya terhadap kondisi perekonomian masyarakat saat ini.
“Saya merasa dulu saat menjabat mungkin kurang memberikan perhatian yang cukup kepada masyarakat di sekitar saya karena kesibukan dengan berbagai aktivitas. Sekarang, saya memiliki lebih banyak waktu untuk memahami kondisi masyarakat, khususnya di lingkungan saya,” ujar Sagang.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa kegiatan ini juga merupakan bentuk rasa terima kasihnya kepada masyarakat yang telah mempercayakan dirinya sebagai wakil rakyat.
“Dulu saya hanyalah seorang tukang tambal ban, tetapi masyarakat mempercayai saya untuk menjadi wakil mereka di DPRD Kabupaten Pringsewu. Ini adalah wujud rasa terima kasih saya. Selain itu, saya ingin menanamkan nilai-nilai toleransi yang nyata kepada anak-anak saya bahwa berbagi tidak harus memandang suku maupun agama,” tambahnya.
Aksi sosial ini disambut dengan penuh haru dan antusias oleh masyarakat setempat. Banyak warga yang merasa terbantu dengan pembagian pakaian gratis ini, terutama di tengah kondisi ekonomi yang sulit.
Kepala Pekon Kaputran, Heri Wibowo, yang turut mendampingi acara tersebut, mengapresiasi kepedulian Sagang Nainggolan.
“Sungguh mulia dan patut dijadikan contoh. Banyak pejabat yang hanya mau berbagi menjelang pemilihan, tetapi setelah terpilih mereka lupa dengan masyarakat yang telah memilihnya. Pak Sagang adalah contoh nyata bahwa kepedulian tidak harus berhenti setelah jabatan berakhir,” ujar Dwi Prayitno.
Aksi sosial ini diharapkan bisa menginspirasi banyak pihak, khususnya para pemimpin dan pejabat publik, untuk terus berbagi dan peduli terhadap masyarakat, tidak hanya saat membutuhkan suara, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. (Wil)