BeritaYogyakarta

Jeremi Timotius Atlet MMA Sebelumnya Punya Pengalaman Di Bully Dan Penakut, Ini Kisahnya

32
×

Jeremi Timotius Atlet MMA Sebelumnya Punya Pengalaman Di Bully Dan Penakut, Ini Kisahnya

Sebarkan artikel ini

YOGYAKARTA – Sosok Jeremi Timotius pria asal Solo Baru, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, memiliki pengalaman menarik, mengapa dirinya tertarik dengan olahraga Mixed Martial Arts (MMA). Pria kelahiran 3 Agustus 2006 itu, sejak kecil dianggap penakut dan sulit berinteraksi dengan rekan seumurannya, sehingga Timotius tidak punya cukup banyak teman.

“Awalnya saya dari kecil memang penakut, sulit berkomunikasi, penyendiri dan tidak punya cukup banyak teman. Sejak TK, SD dan SMP, teman saya hanya beberapa saaja. Dulu waktu SD kelas 5, saya pernah ditantang untuk diajak berkelahi dengan adik kelas yang badan lebih besar. Lalu waktu itu saya takut dan mundur. Saya juga pernah menangis, karena ditantang berkelahi dengan orang lain, saya tidak bisa membalas mereka dan waktu itu tidak berani,” ungkap Timotius, Minggu (26/5/2024) di Yogyakarta.

Akibat kelemahannya itu, acap kali Timotius tidak dianggap oleh rekannya dan menjadi pesuruh.
“Terus waktu SMP karena aku tidak berani membalas mereka yang mengejek, akhirnya aku hanya jadi istilahnya budak atau disuruh-suruh buat beli makanan atau apapun. Itu sebenarnya yang salah saya sendiri, karena tidak mau melawan, tidak mau membalas,” katanya.

Saat duduk dibangku sekolah menengah atas, Timotius diajak orang yang tidak dikenalnya untuk mengikuti olahraga Pencak Silat. Namun, orangtuanya tidak mengizinkannya.

“Sewaktu dibangku SMK, aku pernah diajak orang tidak ku kenal, untuk mengikuti olahraga Pencak Silat. Pada malam itu aku datang ke tempat Pencak Silat, walaupun hujan-hujan pada jam 9 malam, aku diberitahu pelatihnya untuk meminta ijin orangtua.”

“Lalu akhirnya aku balik ke rumah bersama teman satu orang perguruan, untuk mengantarku pulang. Tapi karena orang tua tidak seneng, akhirnya dilarang dan disaat yang bersamaan mas ku Krisna Prakoso pulang dari latihan MMA-nya. Dia ngomongkan ‘mana orangnya yang ngajak bawa sini tak ajak duel, kalau kamu pingin ikut latihan ayo ikut aku aja, nek ikut mereka gak jelas. Dan aku mengikuti mas ku, dan bertemu Han Academy, aku banyak belajar dari orang orang hebat disana,” jelasnya.

Kendati sudah menguasai ilmu bertarung di MMA, tidak membuat Timotius menjadi pendendam dan sombong.

“Sampai sekarang, aku tidak ingin dan berniat membalas mereka yang pernah mengejek, ataupun yang membuliku. Ilmu ini juga untuk menjaga diri, sebagai motivasi dan kebanggaan prestasi. Ilmu ini sebagai sarana buat aku, sehingga aku tidak lagi jadi penakut,” tutup anak kedua dari tiga bersaudara itu.

Timotius pernah mendapat sejumlah prestasi, yakni ;
-Kejurnas Asta 2022 (Silver)
-Han Championship (Emas)
-Jogja Gelut 2 (Road To One Pride) mendapat medali Emas
-Klaten Baku Hantam 2 (Silver)
-Kejurnas IBCA MMA Jaktim (Emas)
-Kejurda IBCA MMA (Silver)
-Asta Dandim Sukoharjo (Emas).

Instagram ; Jejeer88
Facebook : Fall
Agama: Kristen Protestan. (Wira)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *