Berita Utama

Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, TPID Provinsi Lampung Pastikan Inflasi Terjaga

14
×

Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, TPID Provinsi Lampung Pastikan Inflasi Terjaga

Sebarkan artikel ini

BANDARLAMPUNG, – Menjelang libur Natal 2024 dan perayaan Tahun Baru 2025, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Lampung memastikan inflasi terkendali sesuai target.

Penjabat (Pj.) Gubernur Lampung, Samsudin, memimpin High Level Meeting (HLM) TPID di Hotel Radisson Bandar Lampung pada 12 Desember 2024. Dalam kesempatan itu, ia menegaskan pentingnya sinergi dan kesiapan semua pihak untuk menjaga stabilitas harga selama periode yang identik dengan lonjakan permintaan tersebut.

“Prioritas kami adalah memastikan ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga pangan, serta kelancaran distribusi dan mobilisasi. TPID akan terus siaga dan bersinergi untuk memitigasi risiko inflasi,” ungkap Samsudin di hadapan peserta HLM, yang terdiri dari FORKOPIMDA, kepala daerah, dan pelaku usaha strategis.

Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung mencatat inflasi tahun 2024 di Lampung terkendali pada 1,50% (yoy) pada November, lebih rendah dibandingkan 3,47% (yoy) di Desember 2023. Deputi Kepala Perwakilan BI Lampung, Achmad P. Subarkah, memuji sinergi TPID yang berhasil menjaga stabilitas harga komoditas strategis, seperti beras, cabai, dan bawang merah.

“Produksi pangan yang memadai dan distribusi yang merata adalah kunci. Kesiagaan dan kolaborasi lintas instansi harus ditingkatkan pada momen seperti Natal dan Tahun Baru,” tegas Achmad. BI juga memproyeksikan inflasi tahun 2024–2025 di Lampung tetap berada di kisaran 2,5±1%.

Untuk pengendalian jangka pendek, TPID fokus menjaga pasokan dan stabilitas harga bawang merah, cabai, dan beras. Dalam jangka panjang, strategi 4K (Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif) diterapkan melalui digitalisasi data inflasi, Kerjasama Antar Daerah (KAD), pembentukan Toko Pengendalian Inflasi, dan inovasi teknologi pertanian.

Pj. Gubernur Lampung memberikan tujuh arahan untuk pengendalian inflasi selama momen Natal dan Tahun Baru:
1. Operasi pasar murah untuk menekan gejolak harga.
2. Pemantauan harga dan pasokan bersama Satgas Pangan dan aparat penegak hukum.
3. Penguatan pasokan panganmelalui serapan domestik dan perdagangan antar daerah.
4. Kelancaran distribusidengan kesiapan transportasi dan skenario antisipasi bottleneck.
5. Kesiapan infrastruktur jalan untuk mendukung mobilitas.
6. Koordinasi dan komunikasi efektif untuk menjaga ekspektasi masyarakat.
7. Keselamatan masyarakat dan wisatawan dalam distribusi pangan dan layanan transportasi.

Kegiatan HLM TPID ini menjadi langkah konkret untuk menjaga daya beli masyarakat dan stabilitas ekonomi, terutama di tengah tingginya aktivitas selama libur Natal dan Tahun Baru. Sinergi yang terjalin di antara pemerintah daerah, BI, dan para pelaku usaha menjadi fondasi kuat bagi keberhasilan pengendalian inflasi di Provinsi Lampung.

Menjelang libur Natal 2024 dan perayaan Tahun Baru 2025, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Lampung memastikan inflasi terkendali sesuai target. Penjabat (Pj.) Gubernur Lampung, Samsudin, memimpin High Level Meeting (HLM) TPID di Hotel Radisson Bandar Lampung pada 12 Desember 2024. Dalam kesempatan itu, ia menegaskan pentingnya sinergi dan kesiapan semua pihak untuk menjaga stabilitas harga selama periode yang identik dengan lonjakan permintaan tersebut.

“Prioritas kami adalah memastikan ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga pangan, serta kelancaran distribusi dan mobilisasi. TPID akan terus siaga dan bersinergi untuk memitigasi risiko inflasi,” ungkap Samsudin di hadapan peserta HLM, yang terdiri dari FORKOPIMDA, kepala daerah, dan pelaku usaha strategis.

Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung mencatat inflasi tahun 2024 di Lampung terkendali pada 1,50% (yoy) pada November, lebih rendah dibandingkan 3,47% (yoy) di Desember 2023. Deputi Kepala Perwakilan BI Lampung, Achmad P. Subarkah, memuji sinergi TPID yang berhasil menjaga stabilitas harga komoditas strategis, seperti beras, cabai, dan bawang merah.

“Produksi pangan yang memadai dan distribusi yang merata adalah kunci. Kesiagaan dan kolaborasi lintas instansi harus ditingkatkan pada momen seperti Natal dan Tahun Baru,” tegas Achmad. BI juga memproyeksikan inflasi tahun 2024–2025 di Lampung tetap berada di kisaran 2,5±1%.

Untuk pengendalian jangka pendek, TPID fokus menjaga pasokan dan stabilitas harga bawang merah, cabai, dan beras. Dalam jangka panjang, strategi 4K (Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif) diterapkan melalui digitalisasi data inflasi, Kerjasama Antar Daerah (KAD), pembentukan Toko Pengendalian Inflasi, dan inovasi teknologi pertanian.(*)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *