YOGYAKARTA – Pelaku sekaligus Akademisi Pariwisata Yogyakarta, DR. (CAN) Ariyanto, SE.MM., mengajak masyarakat menggunakan transportasi tradisional. Seperti Becak kayuh. Ini sesuai amanat Perda DIY No. 5 Tahun 2016.
“Kalau memakai transportasi tradisional, gunakan Becak Kayuh. Bapak dan ibu serta semua wisatawan saat berkunjung ke DIY, bisa gunakan Becak Kayuh sebagai transportasi tradisional, yang harus dilestarikan,”ujar Ariyanto saat bertemu dalam silaturahmi dengan Paguyuban Becak Kayuh Yogyakarta, Totok Yudianto didampingi Tity Piani, Minggu (26/5/2024.
“Pada Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang Moda Transportasi Tradisional tersurat jelas bertujuan mulia, yaitu untuk melindungi dan menjaga eksistensi moda transportasi tradisional. Khususnya Becak Kayuh, yang semakin hari semakin tergerus oleh keberadaan becak motor,” ungkapnya.
Menurut Ariyanto, Becak Kayuh adalah sarana transportasi yang ramah lingkungan. Becak Kayuh tidak hanya sekedar moda transportasi, melainkan juga salah satu ikon Yogyakarta.
“Becak kayuh adalah bagian yang tidak terpisahkan dari nostalgia tentang Yogyakarta, sebuah simbol kehangatan dan keintiman kota ini dan ramah lingkungan,” kata Ariyanto yang juga Direktur Utama Jogkem Group itu.
Dukungan kita tidak hanya menjaga eksistensi kendaraan tradisional, namun juga menunjukkan komitmen kita untuk pembangunan berkelanjutan dan dukungan terhadap program no emission zone.
“Program no emission zone yang dicanangkan adalah upaya serius dalam menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan dari polusi udara,” imbuhnya.
Paguyuban Becak Kayuh Yogyakarta, Totok Yudianto, menyambut baik atas dukungan yang diberikan Ariyanto kepada penarik Becak Kayuh. Kedepannya, Paguyuban Becak Kayuh Yogyakarta menjadikan Kraton sebagai daerah kunjungan wisata dengan transportasi tradisional seperti Becak Kayuh.
“Kami tetap melakukan pembinaan kepada saudara kita para penarik Becak Kayuh. Kedepannya. setiap mengelilingi Kraton, dapat mempergunakan Becak Kayuh sebagai sarana transportasinya. Mereka bukan lagi penarik Becak Kayuh, namun sebagai pelaku pariwisata. Kita lakukan penataan lebih baik, sehingga perekonomiannya juga berjalan maksimal,” katanya. (Wira)