BeritaYogyakarta

Berikut Perjalanan Panjang Remaja Asal Perbatasan Utara NKRI Menempuh Pendidikan SMA Favorit di Yogyakarta

26
×

Berikut Perjalanan Panjang Remaja Asal Perbatasan Utara NKRI Menempuh Pendidikan SMA Favorit di Yogyakarta

Sebarkan artikel ini

YOGYAKARTA – Seorang remaja pria, Yehuda Altriksen Lay (15), asal SMP Negeri 1 Melonguane, Sulawesi Utara, datang ke kota Yogyakarta hanya untuk mengejar pendidikan di salah satu SMA favorit di SMA Negeri 8 Yogyakarta.

Anak pasangan Ferdy Lay dan Rismawati Maniara ini memilih kota Yogyakarta untuk melanjutkan masa depannya.

“Anak saya punya niat dan bercita-cita tinggi. Mengapa memilih kota Yogyakarta karena kota ini adalah kota pendidikan. Saya percaya anak saya sukses menganyam pendidikannya di Yogyakarta,” kata Ferdy Lay, ayah Yehuda, Minggu (16/6/2024).

Anak Perbatasan Utara NKRI melakukan perjalanan panjang menuju kota Yogyakarta yang dikenal dengan kota Pelajar itu, memiliki rata-rata nilai rapor semester 1-5 berjumlah 93.22.

“Saya optimis bisa berhasil anak saya, dan sebelum ke Yogyakarta saya mengumpulkan uang dari hasil penjualan Kopra,” sambungnya.

Yehuda memilih sekolah di Yogyakarta, karena melihat informasi dari media sosial dan mendapatkan dukungan dari kedua orangtuanya.

“Pesan orangtuaku adalah percaya kepada Tuhan dan orangtua yang senantiasa mendoakan saya.”

“Saya bertekad mencari pendidikan yang baik dan mumpuni di Indonesia khususnya Sekolah Menengah Atas, agar kedepan kelak dapat berkompetisi dan dapat mengapai cita-cita sebagai dokter, walapun kemampuan orangtua yang terbatas, namun keinginan agar dapat bermanfaat bagi bangsa dan negara terlebih bagi daerah dan keluarga dimana aku tinggal yaitu daerah perbatasan utara NKRI,” beber Yehuda.

Yehuda Altriksen Lay adalah pelajar asal Sekolah SMP Negeri 1 Melonguane. Yehuda berangkat dari Kabupaten Kepulauan Talaud tepatnya dikota Melonguane menuju Manado, berlayar dengan kapal laut yang dimiliki oleh pihak swasta dengan menempuh perjalanan selama 14 jam dengan jarak diperkirakan 190 Mil Laut.

Setelah tiba di kota Manado sebagai Ibu Kota Propinsi Sulawesi Utara, Yehuda menginap selama semalam menunggu penerbangan keesokan harinya ke kota Yogyakarta.

“Saya memilih naik pesawat dikarenakan jadwal ASPD Kota Yogyakarta pelaksanaanya tanggal 30-31 mei 2024, yang seharusnya dibulan tersebut saya masih menunggu pengumuman kelulusan dan perpisahan dengan teman- teman sekolah dan guru namun hal tersebut tidak dapat saya ikuti,” katanya.

Dalam penerbangan ke kota Yogyakarta Yehuda kemudian transit di Makassar dan lanjut ke kota Yogyakarta.

“Total waktu sampai di Yogya dari Manado sekitar 6 jam, awalnya kesulitan dalam mencari tempat tinggal namun berkat bantuan informasi pengemudi taksi, dan pihak pengurus organisasi Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan atau JPKP dan saudara sekampung yang berada di Yogyakarta, saya dapat bisa kost sementara.”

Semua tahapan ASPD Kota Yogykarta kata Yehuda telah diikuti saat ini, dalam proses PPDB. Dirinya berharap akan berhasil masuk di SMA Negeri 8 Kota Yogyakarta.

“Saya bermohon kiranya dapat diterima sebagai anak didik dikota ini tepatnya di SMA Negeri 8 di Jogyakarta. Itu Harapan saya sebagai anak perbatasan NKRI mendapat pendidikan yang lebih baik di Kota Pendidikan ini. Doa Saya kiranya yang Maha Kuasa memberkati semua pemimpin di Daerah Istimewa Yogyakarta,” pungkasnya. (Wir)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *