Bandarlampung, – Seorang wanita berinisial EY tengah menjadi sorotan setelah diduga menipu warga dengan mengaku sebagai pegawai Dinas Pendidikan yang dapat “membantu” anak-anak masuk ke sekolah menengah pertama (SMP) di luar zona wilayah.
Kasus ini diungkap oleh SN (46), salah satu korban yang mengaku telah menyerahkan uang sejumlah Rp1 juta kepada EY dengan harapan putrinya, VA (12), dapat diterima di SMP N 4 Bandarlampung. Namun, harapan SN pupus setelah VA ternyata gagal dalam seleksi penerimaan.
EY kemudian menawarkan alternatif dengan mengarahkan VA ke sekolah lain yang akhirnya menerima VA. SN pun kembali memberikan uang sebesar Rp1.020.000 untuk biaya seragam kepada EY. Namun, alih-alih melunasi pembayaran, EY hanya mencicil dan mengklaim bahwa sebagian dari uang tersebut diserahkan kepada seorang oknum dinas pendidikan berinisial N untuk pembayaran komite sekolah.
EY juga mengiming-imingi SN dengan keringanan biaya komite menjadi Rp600 ribu untuk enam bulan. Namun, kecurigaan mulai timbul, dan SN akhirnya memutuskan untuk meminta kembali uangnya.
Selama tiga bulan, SN terus berusaha menagih uang tersebut, namun EY terus mengulur waktu. Puncaknya, pada 5 November, SN menerima pesan dari seseorang yang mengaku sebagai N, mengonfirmasi bahwa ia menerima uang dari EY namun belum bisa mengembalikannya. Meski begitu, SN menemukan fakta mengejutkan bahwa nomor kontak “N” yang menghubunginya sebenarnya adalah nomor bisnis milik EY.
Dengan bukti ini, SN berencana melaporkan EY ke pihak berwenang atas dugaan penipuan agar tidak ada lagi korban yang tertipu dengan modus serupa. Total kerugian yang dialami SN ditaksir mencapai Rp2,3 juta, jumlah yang sangat besar baginya.
“Bagi saya, uang itu sangat besar. Saya berharap tidak ada lagi korban yang mengalami hal serupa,” tutur SN dengan nada kecewa. (*)












