BeritaYogyakarta

Ternyata Ini Tujuan Krisma Eka Putra Maju Sebagai Balon Wawako Yogyakarta

39
×

Ternyata Ini Tujuan Krisma Eka Putra Maju Sebagai Balon Wawako Yogyakarta

Sebarkan artikel ini

YOGYAKARTA – R. Krisma Eka Putra menyatakan dirinya maju di bursa Pilkada Yogyakarta 2024, dan telah mendaftar resmi melalui Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Kota Yogyakarta. Menurut politisi muda kelahiran 23 April 1992 itu, pencalonan kepala daerah adalah ranah politik, dan spesifiknya kesepakatan antar Partai Politik, baik pendukungan atau pengusungan.

“Yang pertama berkaitan dengan pencalonan baik dalam posisi menjadi calon walikota atau calon wakil walikota tentu ini adalah ranah Partai Politik, lebih spesifik adalah kesepakatan antar Partai Politik yang akan mengusung dan mendukung. Karena Partai Gerindra Kota Yogyakarta tidak dapat mengusung calon sendiri, dengan prasyarat treshold 20% dari total 40 kursi yang ada di DPRD,” kata Krisma yang juga anggota DPRD Kota Yogyakarta itu, Selasa (30/7/2024).

Menurut Krisma, terkait dengan pencalonannya, dirinya memiliki visi kedepan dengan perencanaan kerja yang logis dan terukur. Dengan kompleksitas permasalahan yang ada di Kota Yogyakarta, kepemimpinan terbaik kedepan adalah kombinasi antara kebijaksanaan (senior) dan kecepatan (junior).

“Persoalaan perkotaan ada 2 jenis, pertama adalah yang butuh solusi segera, kedua adalah butuh perencanaan yang matang. Misalkan contohnya persoalan sampah, ini butuh kecepatan untuk mengatasinya, karena setiap hari supplynya tidak berhenti. Semakin lama berproses mensolusikan, semakin bertambah volume sampah yang ada,” ungkapnya.

“Sudah tidak boleh lagi bicara kajian-kajian, rapat-rapat yang tidak taktis, cenderung hasilnya mengambang atau pertimbangan-pertimbangan dan lain-lain,” tuturnya.

Lebih lanjut kata Krisma, berbeda halnya dengan masalah pengembangan pariwisata, masih punya waktu cukup panjang untuk bicara atau berdiskusi melakukan ekperimen program, sampai akhirnya pariwisata Kota Yogyakarta dapat berkembang sesuai dengan targetnya. Atau misalnya pengembangan infrastruktur untuk pejalan kaki atau pedestrian, dalam rangka mengurangi kepadatan kendaraan, terlebih pada masa high season. Ini masih bisa berdiskusi panjang, membuat kajian perencanaan dan lain-lain.

Menurut Krisma, masyarakat berharap problem sampah harus segera diselesaikan.

“Sejatinya sebelum pilkada berlangsung pun, kami yang dulu adalah Ketua Pansus Pengelolaan Sampah tahun 2022 telah mempersiapkan metode dan anggaran perubahan 2024, ini sudah final kita akan datangkan teknologi pengolahan sampah perkotaan dengan proses insenerasi. Sehingga siapapun yang terpilih nanti, cukup potong pita meresmikan dan melanjutkan program ini,” ujar Krisma.

Soal kesejahteraan, masyarakat banyak merasa bahwa perkembangan pariwisata yang terjadi, belum memberikan dampak / efek domino ekonomi di level masyarakat.

Soal pendidikan, KMS atau Keluarga Menuju Sejahtera, sebagai acuan jalur afirmasi untuk mendaftarkan anak ke sekolah negeri ini bertahun-tahun sangat problematik.

“Begitu musim pendaftaan sekolah tiba, maka yang dikeluhkan adalah KMS dicabut. Kedepan, kalau memang KMS ini menjadi penghambat warga tidak mampu untuk mendapatkan prioritas melalui jalur afirmasi untuk sekolah, harusnya diganti saja dengan misal Kartu Yogya Pintar,” sambungnya.

Masih kata Krisma, tantangan lainnya seperti pengangguran, mafia perizinan, jaminan sosial, jaminan kesehatan, menjadi tugas utama, disamping harapan masyarakat lainnya yang segera harus dibenahi.

“Berbagai tantangan perkotaan kedepan misal secara umum terkait dengan gini ratio kita masih tinggi, tingkat pengangguran usia produktif kita juga masih tinggi, isu lingkungan hidup dampak dari pembangunan gedung yang terlalu masif, mafia perizinan, jaminan sosial, jaminan kesehatan dan lain-lain,” kata Krisma.

“Pada intinya, seorang Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di Kota Yogyakarta terpilih nanti akan bertanggungjawab atas 400 ribu lebih jiwa di Kota Yogyakarta, setidaknya seluruh hak-hak dasarnya harus kita pastikan terpenuhi,” tutup Krisma.

Sekedar diketahui, Krisma sebagai Abdi Dalem Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat di Kawedanan Parentah Hageng sejak tahun 2014 sampai dengan sekarang. Krisma adalah kader Partai Gerindra, untuk maju dalam Pilkada Kota Yogyakarta sebagai calon wakil walikota untuk periode jabatan 2024-2029.

Pengalaman organisasi, Krisma aktif di Tunas Indonesia Raya, sebagai Organisasi sayap Partai Gerindra yang mewadahi ide gagasan pergerakan kader muda Partai Gerindra. Bertugas di Dewan Pimpinan Cabang Pedagang Pejuang Indonesia Raya, yakni Organisasi sayap Partai Gerindra yang membidangi perjuangan pedagang khususnya para pedagang pasar dan kaki lima.

Krisma juga tergabung di DPC Partai Gerindra Kota Yogyakarta, DPD Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia DIY, dan Forum Keistimewaan Untuk Kesejahteraan.

Sedangkan latar belakang pendidikan, mulai tahun 1998 – 2010, Krisma pernah mengayam pendidikan di SD Negeri Kraton Yogyakarta, SMP Negeri 16 Yogyakarta, SMA Negeri 10 Yogyakarta. Pada tahun 2013 – 2017, Krisma kuliah di Universitas Widya Mataram Yogyakarta, di Fakultas Ekonomi Manajemen. (WR)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *