BeritaYogyakarta

Masalah Hunian Warga Miskin dan Sampah Menjadi PR Balon Walikota Yogyakarta

7
×

Masalah Hunian Warga Miskin dan Sampah Menjadi PR Balon Walikota Yogyakarta

Sebarkan artikel ini

YOGYAKARTA – Salah seorang warga kota Yogyakarta, Seno, mengungkapkan bahwa saat ini masih banyak warga kota yang belum memiliki rumah sendiri. Hal itu dikarenakan faktor kemiskinan dan harga rumah yang cukup mahal, sehingga warga tidak mampu tidak bisa memiliki rumah. Ironisnya, warga lokal sendiri miskin harus menjadi pengontrak dikampung halamannya sendiri.

“UMR Yogyakarta maunya naik mas, dan disesuaikan. Karena yang tidak punya tempat tinggal yang mengharapkan UMR untuk beli rumahnya, pasti tidak mampu. 10 hingga 15 tahun kedepan ini sangat sulit punya rumah, kalau UMR nya rendah. Masak orang Yogyakarta sendiri jadi penumpang di kampong halamannya sendiri. Kedepannya, pemerintah terpilih harus fikirkan itu,” kata Seno, Rabu (19/6/2024).

Selain masalah hunian, Seno juga meminta pemko Yogyakarta bersikap tegas dalam penyelesaian masalah sampah.

“Permasalah sampah ini semakin hari semakin baik, ditambah banyak warga yang buang sampah sembarangan. Pemerintah sudah bisa memberikan asistensinya, untuk tangani masalah sampah dan oknumnya,” katanya.

Seno menambahkan, menurutnya ada dua bakal calon walikota Yogyakarta yang kuat bersaing. Dirinya pun bingung, siapa yang akan menjadi pilihannya.

“Kalau sosok balon walikota itu, yang kuat antara Afnan dan Heroe, mereka berdua kuat ketokohannya. Hanya saja, siapapun yang besok menjadi walikota, harus bisa sejahterakan rakyatnya dan kedua hal itu dikerjakan,” pungkas Seno.

Sekedar informasi, pada publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) Yogyakarta tentang Statistik Perumahan Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2022, hanya 54,25 persen warga Yogyakarta menempati rumah milik sendiri.

Hal yang sama dirasakan warga luar Yogyakarta, tentang kemampuan finansial orang-orang Jakarta untuk membeli properti di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), berefek terhadap tingginya harga properti di sana. Bahkan warga lokal sendiri, tidak mampu untuk membeli properti sebagai hunian mereka. (Wir)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *