Lampung Selatan — Sebuah aksi protes damai yang unik terjadi di Kecamatan Palas, Lampung Selatan. Puluhan warga menabur 40 kilogram ikan lele ke jalan rusak yang tergenang air, memancing, lalu membakar ikan di lokasi sebagai bentuk kritik kreatif kepada pemerintah daerah. Tak disangka, Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama (Egi), langsung turun tangan — dan ikut mancing bareng!
Bupati muda yang dikenal dekat dengan masyarakat ini tak hanya datang untuk meninjau, tapi juga larut dalam suasana. Ia melepas sepatu, nyemplung ke kubangan, memancing, dan makan lele bakar bersama warga.
“Kritik seperti ini kreatif banget. Warganya cerdas dan damai dalam menyampaikan aspirasi. Kami pemerintah harus cepat tanggap,” ujar Bupati Egi sambil tersenyum.
Aksi ini dipicu oleh kondisi jalan penghubung Bumi Daya–Bumi Restu–Pulau Jaya yang rusak parah selama lebih dari 10 tahun. Warga kecewa karena jalan tersebut belum juga diperbaiki, meski sudah jadi janji kampanye.
Namun, aksi damai mereka langsung membuahkan hasil. Di hadapan warga, Bupati Egi berjanji jalan sepanjang 5 kilometer itu akan diperbaiki tahun ini juga, dengan metode betonisasi.
> “Kemarin saya minta geser anggaran karena belum masuk perencanaan. Hari ini Dinas PUPR langsung saya perintahkan bergerak cepat,” tegasnya.
Agung, salah satu warga yang ikut aksi, mengaku terharu dengan kehadiran langsung bupati.
“Baru kali ini rasanya pemerintah respons cepat seperti ini. Apalagi Pak Bupati ikut nyemplung dan makan bareng. Ini bukti nyata bahwa pemimpin peduli,” ujarnya.
Aksi ini pun menjadi simbol kuat bahwa kolaborasi antara rakyat dan pemerintah bukan sekadar angan. Ketika kritik disampaikan dengan damai, dan pemimpin bersedia mendengar dan bertindak cepat, maka perubahan nyata pun bisa terjadi.(*)
