PRINGSEWU, – Jembatan yang menghubungkan Desa Bumiarum di Kecamatan Pringsewu, Desa Sinarbaru Timur di Kecamatan Sukoharjo, dan Desa Banjarejo di Kecamatan Banyumas menjadi urat nadi bagi masyarakat di tiga desa tersebut.
Namun, kondisi jembatan yang hanya terbuat dari papan kayu menimbulkan kekhawatiran karena kerap rusak dan berisiko patah, sehingga menyulitkan warga yang melintas.
Pantauan Wartaviral.com menunjukkan, warga yang mengangkut hasil panen dari ketiga desa sering kali harus mencari jalur alternatif yang lebih jauh karena daya dukung jembatan sangat terbatas.
Kendaraan besar tidak dapat melintas, menyebabkan pengangkutan hasil pertanian menjadi lambat dan membutuhkan biaya tambahan.
“Kondisi jembatan ini sangat memprihatinkan. Papan kayunya sering patah, dan kami harus bergotong royong untuk memperbaikinya. Tapi ini hanya solusi sementara. Jembatan ini sudah mendesak untuk diperbaiki secara permanen oleh pemerintah,” ujar Kholis, salah seorang warga setempat.
Kepala Pekon Bumiarum, Sugimin, mengungkapkan bahwa pembangunan jembatan yang lebih kokoh telah menjadi salah satu prioritas utama masyarakat.
“Pekan lalu, dalam Musrembang, masyarakat kembali mengajukan pembangunan jembatan ini. Bahkan sejak awal saya menjabat pada 2022, saya sudah mengajukan proposal kepada Dinas PU. Namun, hingga kini belum ada realisasi,” kata Sugimin.
Jembatan ini sangat penting untuk meningkatkan perekonomian warga serta menunjang aktivitas sehari-hari, termasuk perjalanan anak-anak ke sekolah. Warga berharap pemerintah segera merespons permohonan ini agar jembatan penghubung tersebut dapat dibangun secara permanen, sehingga lebih aman dan mendukung kesejahteraan masyarakat. (Heru)
Laporan: W. Heru Tamtomo
