Bandarlampung – Proyek pengadaan Sistem Peringatan Dini Bencana Early Warning Sistem (EWS) tahun anggaran 2024 senilai Rp6 miliar yang dikelola Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung menuai sorotan publik.
Ini terjadi, setelah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Lampung menemukan sederet kejanggalan. Baik alokasi anggarannya, maupun hasil pekerjaannya.
Merilis Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Lampung tahun 2024, terungkap beberapa kejanggalan tersebut.
Di antaranya, pencairan dana proyek dilakukan meski EWS tidak berfungsi normal.
Baik BPBD selaku pemilik proyek, maupun PT IVE sebagai pemenang tender pekerjaan, membiarkan hasil pekerjaan itu ‘terbengkalai’ hingga 4 bulan setelah pencairan dana proyek atau batas akhir kontrak pekerjaan.
Dalam laporannya, BPK menyebut, kontrak pengadaan EWS ini mencapai Rp5,82 miliar atau hampir Rp6 miliar, pada18 November 2024 lalu.
Disebutkan, masa pengerjaan sesuai kontrak kerja adalah 43 hari.
Namun, hingga Bulan Mei 2025 atau 134 hari setelah tenggat waktu, pekerjaan tak juga rampung.
Bahkan, bertendensi terbengkalai. Dugaan itu muncul, lantaran mayoritas perangkat EWS tidak berfungsi.
Data BPK menyebutkan, dari 62 perangkat EWS yang terpasang, hanya 13 saja yang terpasang online.
Selebihnya, yakni sebanyak 49 perangkat lain, ‘blenk’. Yakni, tidak bisa mengirim data ke pusat EWS.
Auditor BPK Lampung menemukan, EWS yang terpasang menggunakan kartu SIM prabayar dalam keadaan habis pulsa.
Sementara dalam kontrak kerja, harus menggunakan kartu pascabayar. Ini penting, untuk menjamin konektivitas data selama 24 jam.
Pada perangkat utama, seperti flood logger, pun gagal mengirim sinyal ke sirine peringatan dini meski tinggi muka air sungai menunjukkan kondisi bahaya.
Auditor BPK mengindikasikan telah terjadi kegagalan total dari proyek sistim EWS ini di tengah situasi ancaman bencana yang berpotensi menelan banyak korban jiwa.
Dikonfirmasi wartaviral.com pada, Kamis, (17/7/25) sekitar pukul 14.00 wib, Kepala BPBD Lampung, Rudy Sjawal Sugiarto sedang ada di jakarta.
Akan halnya Sekertaris BPBD sedang berada di luar kantor .
“mungkin besok atau lusa ya datang,” kata Sespri Kepala BPBD, Dodot saat di temui di kantor. (Rud)