Pringsewu: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pringsewu bergerak cepat merespons kerusakan Bendungan Widara Payung yang jebol beberapa waktu lalu.
Bendungan yang terletak di kawasan Way Semah, antara Pekon Podomoro dan Kelurahan Pringsewu Utara, kini tengah dalam tahap perbaikan intensif.
Bupati Pringsewu Riyanto Pamungkas turun langsung meninjau lokasi bendungan, Rabu (14/5/2025).
Ia ingin memastikan proses pengerjaan berjalan sesuai jadwal dan standar teknis yang ditetapkan.
“Bendungan ini memiliki fungsi yang sangat strategis, terutama dalam mendukung pengairan sawah masyarakat. Kami ingin memastikan bahwa perbaikannya cepat, tepat, dan tuntas,” kata Riyanto kepada awak media di sela kunjungannya.
Bendungan Widara Payung merupakan salah satu sumber pengairan utama bagi ratusan hektare lahan pertanian di Podomoro dan sekitarnya. Jebolnya bendungan menyebabkan aliran air tak lagi tertampung, mengeringkan area irigasi dan memicu kekhawatiran di kalangan petani.
Sejumlah petani mengaku sejak aliran air terputus, mereka mengalami kesulitan untuk mengairi lahan, terutama saat memasuki masa tanam.
“Biasanya air lancar. Sekarang kami harus menunggu giliran, bahkan sebagian sawah mulai retak-retak,” ujar Sarman (52), petani asal Podomoro.
Bupati menegaskan dampak kerusakan bendungan ini menjadi perhatian serius. Pemerintah daerah tidak ingin krisis air meluas dan mengganggu ketahanan pangan lokal.
Oleh karena itu, upaya perbaikan tidak hanya dilakukan sebagai rutinitas pemeliharaan, tetapi sebagai bentuk tanggap darurat infrastruktur.
“Kami juga berkoordinasi dengan dinas teknis dan pihak-pihak terkait agar pekerjaan ini mendapat pengawasan ketat dan tidak asal-asalan. Ini menyangkut hajat hidup banyak orang,” ujar Riyanto.
Selain meninjau progres fisik perbaikan, bupati juga mendengarkan langsung keluhan dan masukan dari warga sekitar. Ia mengapresiasi partisipasi masyarakat yang turut gotong-royong membantu pelaksanaan perbaikan awal, termasuk menjaga lingkungan sekitar bendungan dari aktivitas yang berpotensi merusak.
Dalam waktu dekat, Pemkab Pringsewu akan mengalokasikan anggaran tambahan untuk memperkuat struktur bendungan, termasuk sistem saluran air dan tanggul penahan di titik-titik rawan.
Langkah ini diharapkan bisa meningkatkan ketahanan infrastruktur pertanian di tengah ancaman perubahan iklim dan cuaca ekstrem yang makin sering terjadi.
“Harapan kami, setelah selesai diperbaiki, bendungan ini tidak hanya pulih seperti semula, tapi lebih kuat dan tahan lama. Kami ingin masyarakat merasa lebih aman dan produktif,” kata Bupati.
Dengan percepatan perbaikan bendungan ini, Pemkab Pringsewu ingin memberi pesan jelas: pembangunan infrastruktur bukan semata soal proyek fisik, tapi soal keberpihakan terhadap kebutuhan rakyat, terutama mereka yang hidup dari tanah dan air.