Bank Indonesia Klaim Inflasi Lampung Stabil Berkat Pengendalian Harga Pangan yang Efektif

Bandar Lampung, – Bank Indonesia merilis Inflasi di Provinsi Lampung tetap terkendali pada Oktober 2024, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencatatkan inflasi sebesar 0,20% secara bulanan (mtm). Angka ini meningkat dari bulan sebelumnya sebesar 0,05% (mtm) namun lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional yang hanya mencapai 0,08% (mtm).

Secara tahunan, inflasi Lampung tercatat 1,94% (yoy), meski sedikit lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 2,16% (yoy). Meski demikian, angka ini masih lebih tinggi dari inflasi nasional sebesar 1,71% (yoy).

Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Lampung menjelaskan bahwa kenaikan inflasi disebabkan oleh meningkatnya harga komoditas pangan seperti bawang merah, tomat, daging ayam ras, cumi-cumi, dan ikan nila. Salah satu faktor yang mendorong kenaikan harga bawang merah adalah terbatasnya pasokan akibat jeda panen di beberapa daerah, termasuk Lampung Selatan, Lampung Tengah, dan Pesawaran.

Dalam menjaga stabilitas harga, Bank Indonesia bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Lampung menerapkan strategi “4K” yang meliputi keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif. Berikut langkah-langkah yang diterapkan:

1. Keterjangkauan Harga
– Menggelar operasi pasar khusus untuk komoditas pangan seperti beras, agar harga kembali turun hingga mendekati Harga Eceran Tertinggi (HET).
– Melakukan monitoring rutin terhadap harga pangan, terutama pada komoditas yang berisiko seperti beras dan cabai.

2. Ketersediaan Pasokan
– Mendirikan Toko Pengendalian Inflasi di berbagai wilayah, seperti Toko MAPAN di Kota Metro dan Toko TAPIS di Bandar Lampung.
– Menjalin kerjasama antar daerah untuk memastikan pasokan komoditas strategis dari wilayah produsen.

3. Kelancaran Distribusi
– Memperkuat kapasitas transportasi dengan menambah volume penerbangan dari Lampung ke berbagai kota besar seperti Jakarta, Batam, Medan, dan Bali.
– Mengoperasikan Mobil TOP (Transportasi Operasi Pasar) untuk mendukung distribusi komoditas ke berbagai wilayah.

BACA JUGA:  Hadapi Potensi Hilangnya 80 Juta Pekerjaan oleh AI, MAXY Academy Buka Pelatihan Karir Digital Batch 17

Langkah-langkah ini diharapkan mampu menjaga stabilitas inflasi hingga akhir 2024, terutama menghadapi lonjakan permintaan saat musim liburan. Dengan kolaborasi yang solid, Provinsi Lampung optimis menjaga inflasi tetap berada di rentang sasaran 2,5±1% hingga akhir tahun. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *