BandarlampungBeritaOpini

Antara Banjir dan Program Umroh

11
×

Antara Banjir dan Program Umroh

Sebarkan artikel ini
Walikota Eva saat memberangkatkan ratusan warga umroh. foto: ist.

Oleh : Deni Haddad (Penikmat Kopi Hitam)

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi terjadinya cuaca ekstrem selama periode pancaroba atau peralihan musim yang prakiraannya berlangsung pada bulan Maret – April 2024.

Potensi hujan lebat, kilat atau petir, angin kencang, angin puting beliung, dan fenomena hujan es bisa saja terjadi.

Salah satu ciri masa peralihan musim adalah pola hujan yang biasa terjadi pada sore hingga menjelang malam hari. Dengan terlebih dahulu adanya udara hangat dan terik pada pagi hingga siang hari.

Hal ini terjadi karena radiasi matahari pada pagi hingga siang hari cukup besar. Sehingga memicu proses konveksi (pengangkatan massa udara) dari permukaan bumi ke atmosfer sehingga memicu terbentuknya awan.

Dari penjelasan BMKG tersebut menjadi kecemasan bagi warga kota Bandarlampung yang sering merasakan dampak negatif dari faktor alam tersebut.

Beberapa hari yang lalu saja puluhan rumah merasakan tempat tinggal mereka terendam banjir, ini disebabkan guyuran hujan deras di kota Tapis Berseri ini.

Intensitas banjir yang dirasakan warga cukup tinggi, ini semua akibat luapan sungai di sekitar pemukiman warga, yang terkadang mencapai satu sampai dua meter menggenangi rumah-rumah warga.

Menurut penuturan warga yang terdampak, banjir ini disebabkan drainase yang buruk, gorong-gorong yang mepet, serta pengaruh sampah dan semakin sempitnya permukaan aliran sungai di Kota Bandarlampung ini.

Akibat hal bencana banjir yang sering dirasakan warga tersebut, mereka berharap sekali Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung segera memberikan solusi atas banjir yang kerap terjadi ini. Apalagi dampak banjir yang melanda, bisa merugi sampai puluhan juta bahkan ratusan juta rupiah.

di bulan April pasca hari raya Idul Fitri tahun ini Pemkot Bandarlampung berencana memberangkatkan 625 warganya untuk melaksanakan ibadah umroh dengan sumber dana APBD Kota Bandarlampung tahun 2024.

Miliaran rupiah digelontorkan Pemkot Bandarlampung untuk program Umroh ini dan sang walikota Eva Dwiana hanya meminta didoakan agar supaya kota ini menjadi besar dan modern, hal itu ia sampaikan kepada mereka yang mendapat program tersebut.

Secara sosial dan religius memang program ini bagus dan banyak warga yang tentu berharap, hanya saja terkadang ada unsur politisnya di dalam program ini.

Melihat skala prioritas program pemimpin di suata wilayah memang mengikuti fesyen si pemimpinnya, mana yang mesti dilakukan dan mana yang memang tidak mau dikerjakan.

Hal ini terkadang menjadi miris manakala bicara defisit anggaran di suatu wilayah, tetapi program kerja yang dilakukan tidak tepat sasaran bahkan terkesan pemborosan hanya sekadar mengambil dari efek ekor jas dari program tersebut.

Jadi? bagi warga yang was-was ketika turunnya hujan dengan curah tinggi tetap bersabar karena sudah pasti Pemkot Bandarlampung menyeselesaikan persoalan banjir ini sekadar Ala Kadarnya saja, sebab ini menyangkut minimnya anggaran, keseriusan menyelesaikan dari Sang Walkiota juga bukan menjadi program skla prioritas.

Tetap bersabar jug tetap bersyukur sebab pemimpin yang baik harus kita percayakan kepada mereka yang memang ahlinya, bukan sekadar pemimpin yang cuma mempertahankan kekuasaan saja dengan memanfaatkan anggaran negara yang salahsatunya bersumber dari rakyat juga.

Bagi warga yang terdampak banjir, sekadar menghibur diri, sering-seringlah mendengar lagu Almarhum Benyamin Sueb yang berjudul “Kompor Meleduk” atau bisa juga lagu grup musik PMR berjudul “Yang Hujan Turun Lagi” sebab dibalik bencana ada kesabaran dan hikmah yang didapat, Aamiin… Tabik Pun (*)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *