AJI Bandar Lampung Kembali Gelar Anugerah Saidatul Fitriah dan Kamaroeddin

Berita, Lampung25 Dilihat

Bandar Lampung– Dalam upaya mendorong jurnalisme yang berkualitas, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandar Lampung kembali membuka Anugerah Saidatul Fitriah dan Kamaroeddin. Dua penghargaan ini ditujukan bagi jurnalis serta tokoh atau lembaga yang memiliki kontribusi signifikan dalam bidang jurnalisme, demokrasi, dan hak asasi manusia di Lampung.

Penghargaan Saidatul Fitriah ditujukan untuk jurnalis melalui karya jurnalistiknya. Ajang ini menjadi ruang apresiasi bagi jurnalis yang menunjukkan kualitas, keberanian, serta dedikasi dalam mengungkap kebenaran melalui liputan mendalam dan berdampak. Karya yang dapat diikutkan mencakup laporan isu-isu lokal, investigasi, feature, hingga reportase yang berpengaruh pada perubahan sosial, politik, ekonomi, maupun lingkungan.

Sementara itu, Penghargaan Kamaroeddin diberikan kepada tokoh atau lembaga yang dinilai konsisten menjunjung tinggi prinsip jurnalisme, hak asasi manusia, dan demokrasi. Penghargaan ini merupakan bentuk penghormatan bagi mereka yang memiliki komitmen kuat dalam mendukung kebebasan pers, kebebasan berekspresi, dan penegakan HAM, baik di Lampung maupun secara nasional.

“Penghargaan ini merupakan bentuk penghormatan atas kerja keras dan keberanian jurnalis serta tokoh yang terus memperjuangkan nilai-nilai dasar demokrasi dan hak asasi manusia yang sesuai dengan visi misi AJI di tengah berbagai tantangan,” kata Ketua AJI Bandar Lampung, Dian Wahyu Kusuma.

AJI Bandar Lampung berharap penghargaan ini dapat menjadi motivasi bagi jurnalis dan tokoh untuk terus menjaga integritas jurnalisme serta mendorong perubahan yang konstruktif di masyarakat.

Penghargaan Saidatul Fitriah dapat diikuti oleh jurnalis media cetak, online, televisi, maupun radio. Peserta dapat mengirimkan karya yang telah terbit dalam satu tahun terakhir melalui tautan s.id/saidatulfitriah paling lambat 16 Desember 2025. Sementara usulan untuk Penghargaan Kamaroeddin dapat diajukan melalui s.id/kamaroeddin.

BACA JUGA:  Sendu Ditinggal Jurgen Klopp, Liverpool Gebuk Norwich City Di Piala FA

Saidatul Fitria merupakan pewarta foto Unit Kegiatan Pers Mahasiswa (UKPM) Teknokra Universitas Lampung yang gugur saat meliput demonstrasi mahasiswa di depan Kampus Universitas Bandar Lampung pada 28 September 1999. Atul, sapaan akrabnya, meninggal dunia akibat hantaman benda tumpul ketika menjalankan tugas jurnalistik.

Sementara Kamaroeddin, bergelar Soetan Ratoe Agoeng Sampoernadjaja, adalah pelopor pers di Lampung. Ia dikenal sebagai tokoh pertama yang meletakkan fondasi jurnalisme di daerah ini. Kamaroeddin mendirikan Fajar Soematra pada 1930-an dan Lampoeng Review pada 1933–1937. Ia juga pernah dipenjara bersama Soekarno di Sukamiskin pada 1927. Pada 1957, ia kembali dipenjara karena tulisannya di Harian Indonesia Raya mengenai aspirasi masyarakat Lampung untuk memisahkan diri dari Sumatra Selatan. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *